webnovel

Bab 212

Ruang tengah terasa sangat menyeramkan kali ini. Sama sekali tidak ada suara yang keluar dari bibir salah satu dari mereka, yang duduk di sofa. Rindi yang sedang menggendong Yoorin pun, hanya bisa menundukkan kepalanya. Bukan takut, tapi Rindi lebih merasa bersalah pada kedua mertuanya. Dia menyadari telah mengambil keputusan yang terburu-buru. Tapi itu juga karena Dia tidak tega mellihat Putranya bersedih dan sampai sakit.

Ayah Stefano berdehem membuat semuanya reflek mendongak melihat ke arahnya. Ibu Stefano sendiri juga ikut melihat ke arah Suaminya itu. Yang Dia takutkan bukan Suaminya itu mengomel, yang Dia takutkan justru nantinya Stefano yang akan menjadi korban kemarahannya.

"Kenapa kalian semua diam? Tidak ada yang mau mencoba menjelaskannya pada Kami?" tanya Ayah Stefano dengan suara beratnya.

Rindi melihat ke arah Stefano seakan minta tolong, mendengar suara khas Ayah mertuanya itu membuat Rindi mendadak ketakutan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com