Rindi sedang menidurkan Yoon dengan menggendong bocah laki-laki yang sedari pulang dari rumah duka masih menangis. Walaupun tidak menangis sampai meraung-raung, tetap saja Rindi bingung sendiri melihat Yoon tidak berhenti terisak. Yoon melingkarkan tangannya di leher Rindi sambil sesekali cegukan menangis. Beruntung Yoorin tidak ikut-ikutan rewel seperti Yoon, sedari tadi Putrinya itu tidur dengan pulas di ranjang.
"Sayang, kenapa masih menangis? Maafkan, Eomma sudah memarahimu tadi," ucap Rindi sambil menggosok-gosok punggung Yoon.
Yoon menggeleng-gelengkan kepalanya pelan, tidak membenarkan perkataan Ibunya. Yoon lalu mengalihkan kepalanya yang awalnya menempel di pundak Rindi dan memandang Ibunya dengan mata basah.
"Eomma, jangan menangis! Maaf, Yoon nakal ya? Yoon tidak akan nakal lagi," ujar Yoon menghapus air mata Ibunya yang ada di pipi.
Rindi tersenyum sambil menghapus air mata Yoon juga. Rindi lalu mencium pipi Yoon hangat dan mengusap kepalanya kemudian.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com