Sang ibu terperangah.
"Apa maksudmu Mak punya rahasia?" tanya ibunya Ahmad dengan emosi.
Ahmad mencoba membuat sang ibu tenang. Setiap kali Ahmad membahas tentang Nabila atau keluarganya, pasti ibunya selalu menanggapi dengan nada tinggi.
"Mak, tenang dulu. Tidak usah marah-marah," pinta Ahmad.
"Biar!" sergah sang ibu, sembari menghempaskan tangan Ahmad.
Ahmad menghela napas berat lagi.
"Kalau Mak tidak ada rahasia, kenapa Mak marah-marah?" tanyanya dengan lembut dan tatapan mengiba. "Ceritalah Mak, jangan dipendam sendiri," pintanya.
Sang ibu terdiam. Hati wanita itu berkecamuk, antara berbicara yang sejujurnya atau tidak. Dan hasilnya, ia lebih memilih menyimpan rahasianya sendiri, yang dibuat menjadi momok. Agar kebenciannya pada kedua orang tua Nabila, menjadi derita bagi Nabila.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com