webnovel

ZEN: Didunia Fiksi

Seorang remaja pria yang meninggal karena menyelamatkan teman masa kecilnya. Remaja itu lalu ditemukan oleh sebuah cahaya dan diberikan kehidupan kedua, untuk menjelajahi dunia anime dengan system yang diberikan kepadanya. . . Perhatian: - Saya tidak memiliki karakter apapun yang ada didalam cerita ini. - Saya juga tidak memiliki gambar yang digunakan pada sampul. - Cerita ini akan beralur lambat namun kadang kadang cepat. - Saya adalah penulis baru, saya membuat novel ini hanya karena kesenangan semata dan untuk belajar. Jadi jika ada masukan, saya akan sangat amat terbuka untuk menerimanya.

AciaRhel · Cómic
Sin suficientes valoraciones
275 Chs

Yaegashi Shizuku

Zen masih meremas tangan pria itu dengan kuat, namun pria yang diremas tangannya, berusaha menahan rasa sakitnya, dan tidak menunjukan rasa sakitnya, karena egonya yang besar itu. Karena dia tidak mau, beberapa orang dikelas ini menganggap, dia kalah dari orang yang meremas tangannya ini.

"B-Bisakah k-kau melepaskan tanganku?" kata Hiyama yang berusaha tetap santai.

Mendengar perkataan itu, Zen hanya tersenyum meremehkan, lalu melepaskan tangannya dengan mendorong Hiyama hingga dia tersungkur kebelakang, dan menabrak meja dibelakangnya. Hiyama sekarang terjatuh bersama meja yang ditabraknya itu.

Kejadian ini tidak luput dari beberapa siswa yang melihat kejadian itu. Mereka saat ini mulai bisik – bisik, namun Zen menghiraukan semua itu dan meninggalkan kelas ini, dan saat ini mencoba untuk menjelajahi sekolahnya ini, walau dia hanya belajar disini selama seminggu.

Melihat Zen sudah keluar, teman – teman dari Hiyama mencoba membantunya berdiri. Mereka merupakan satu kelompok dengannya, yang selalu membulli beberapa orang saat ini. Hiyama mulai bangun, namun kekesalannya terhadap Zen semakin meningkat dan membuatnya ingin menghancurkannya.

Zen lalu menelusuri lorong sekolahnya dan mencoba mencari tempat sepi untuk melihat sistem yang baru terbuka setelah memasuki dunia 1.0. Zen lalu memperhatikan sebuah tangga, lalu dia menaikinya.

Ternyata tangga itu membawanya menuju keatap sekolah ini. Pintu yang menuju kearah atap kebetulan terkunci, namun Zen menggunakan skill creationnya dan membukanya lalu berjalan menuju atap sekolah tersebut.

"Hah... akhirnya. Sekarang, mari lihat sistem toko" kata Zen.

Zen lalu memanggil menu tokonya yaitu toko skill dan langsung muncul layar imajiner didepannya. Namun ternyata, toko skill mempunyai bentuk yang sama seperti toko sistem, yaitu hanya berisikan tempat pencarian tanpa ada list barang yang dijual.

"Hmm.. kalau begitu, bagaimana kalau aku mencari sharinggan" gumam Zen.

Lalu layar itu berubah dan menunjukan sebuah tampilan tentang skill yang dicari Zen saat ini.

[Sharinggan: 10.000.000]

Melihat harga yang tertera pada skill tersebut, membuat Zen membulatkan matanya saat ini. Dia tidak menyangka bahwa sebuah skill yang dicarinya sangat mahal saat ini. Zen lalu mencoba mencari beberapa skill.

Namun skill yang menurutnya bagus, rata – rata memiliki harga diatas 5 juta poin toko saat ini. Memang ada beberapa skill yang murah, namun skill itu tidak dibutuhkan saat ini oleh Zen.

"Hah... baiklah, lagipula Irene menyuruhku untuk tidak membeli skill apapun sebelum pergi kedunia itu" kata Zen.

Selang beberapa lama, bel sekolah ini kembali berbunyi, menandakan kegiatan pembelajaran akan dimulai kembali. Zen yang puas berkeliling, akhirnya kembali kekelasnya. Namun saat Zen memasuki kelasnya, suasana kelas itu tiba – tiba sunyi.

Zen tidak mempedulikan suasana itu, dan duduk ditempatnya semula saat ini. Beberapa siswa menatapnya, namun dia hiraukan saat ini. Sedangkan pria disebelahnya, masih menatapnya sebentar, namun pria itu langsung kembali ke kegiatan biasanya yaitu tidur.

.

.

Zen saat ini sedang di gerbang sekolah dimana dia menjadi seorang murid baru ditempat ini. Saat ini dia hendak berkeliling, dan Zen ingin membedakan Jepang disini, dengan Jepang pada dunia Sword Art Online.

Zen mulai berkeliling, diawali dengan area sekitar sekolahnya, lalu memasuki beberapa tempat makan lalu kembali berkeliling. Zen saat ini puas mengelilingi tempat ini, bisa dibilang perbedaan dengan Jepang di Sword Art Online, yaitu Jepang didunia sana sangat maju.

Berbeda dengan jepang didunia ini. Bisa dikatakan, jepang didunia ini sangat mirip Jepang dari dunia asal Zen. Lalu dia melanjutkan perjalanannya, Zen sebenarnya hendak kembali ke Alaska, namun dia melewati sebuah dojo.

Sebenarnya dia tidak tertarik untuk memasukinya, namun nama dari dojo ini, membuatnya penasaran saat ini. Namun tiba – tiba saja seorang wanita berdiri didepannya saat ini. Wanita itu menatap Zen, karena Zen saat ini sedang melihat dojonya.

"Bukankah kamu murid baru dikelasku?" kata wanita itu.

Mendengar itu, Zen lalu melihat asal suara tersebut. Bisa dilihat seorang wanita cantik dengan rambut kuncir kudanya, dengan pakaian sekolah yang sama dengan Zen sedang menatapnya.

"Ah.. perkenalkan aku Uchiha Zen." Kata Zen sambil memungkuk kearah wanita itu.

Sikap Zen ini membuat wanita itu bingung, dikarenakan saat dia kembali kekelasnya tadi, beberapa orang bergosip, mengatakan sikap Zen sangat dingin. Terutama saat dia melemparkan Hiyama saat mencoba berkenalan dengannya.

"Ah maafkan aku, namaku Yaegashi Shizuku" balas wanita itu.

"Oh, nama depanmu mirip dengan nama dojo ini Yaegashi-san" kata Zen.

"Kebetulan dojo ini milik keluargaku, apakah kamu ingin melihatnya?" tanya Shizuku.

"Kalau tidak keberatan, aku sangat senang menerima tawaranmu itu Yaegashi-san" balas Zen.

Shizuku membawa Zen memasuki dojo keluarganya. Bisa dilihat tempat ini masih sepi, karena saat ini dojo ini tidak mendatangkan beberapa murid, yang ingin mempelajari tehnik berpedang dari kelauarga Yaegashi.

"Apakah kamu bisa menggunakan pedang Zen?" tanya Shizuku.

"Aku hanya tahu sedikit" kata Zen.

Pertanyaan Shizuku bukan tanpa alasan. Saat Zen memasuki kelas tadi, Shizuku bisa merasakan aura petarung dari Zen. Shizuku bisa merasakannya karena sedari kecil, dia sudah diajari cara menggunakan pedang, hingga beberapa tehnik dan sering bertarung dengan beberapa orang, termasuk Kakeknya yang dipanutinya.

"Apakah dia juga seorang petarung?" gumam Shizuka saat melihat Zen memasuki kelasnya.

Namun pikirannya diperkuat, setelah melihat Zen yang berada didepan dojonya, seakan dia tertarik memasukinya. Padahal bukan mahsut Zen memasuki tempat itu karena dia merupakan seorang petarung, karena nama yang tertera pada dojo tersebut yang membuatnya tertarik.

"Apakah kamu mau sparing denganku Uchiha-san?" tanya Shizuku.

"Baiklah" balas Zen.

Lalu, Shizuku mengambil beberapa pakaian training dan memberikan kepada Zen, untuk mengganti pakain sekolahnya. Setelah selesai bersiap, Zen diberikan sebuah pedang kendo, untuk pelatihannya dengan Shizuku.

"Apakah kamu sudah siap Uchiha-san?" tanya Shizuku.

Zen tanpa menjawab, lalu bersiap dengan melebarkan kuda- kudanya dan memegang pedang kendonya dengan satu tangan. Melihat itu, Shizuku sangat terkejut, karena pose dari Zen itu seperti orang yang sudah terbiasa melakukannya.

Sedangkan Shizuku menggenggam pedang kendonya dengan kedua tangannya, seperti ksatria yang menggunakan samurai. Mereka mulai bersiap, lalu Shizuku mengeluarkan aba – aba untuk memulai pertandingan ini.

Mereka berdua menerjang, hingga mereka bertemu ditengah. Shizuku mulai menebaskan pedang kendonya kearah kepala Zen, namun dengan sigap Zen menghalau serangan itu dan membuat serangan Shizuku melebar.

Melihat Shizuku yang teralihkan karena serangannya yang berhasil dihalau oleh Zen, Zen dengan cepat menyerangnya, namun Shizuku dengan reflek yang bagus mencoba menghalaunya. Namun akibat benturan serangan Zen yang diterimannya, membuatnya mundur beberapa langkah.

"Apakah kamu sudah menyerah Yaegashi-san?"