webnovel

ZEN: Didunia Fiksi

Seorang remaja pria yang meninggal karena menyelamatkan teman masa kecilnya. Remaja itu lalu ditemukan oleh sebuah cahaya dan diberikan kehidupan kedua, untuk menjelajahi dunia anime dengan system yang diberikan kepadanya. . . Perhatian: - Saya tidak memiliki karakter apapun yang ada didalam cerita ini. - Saya juga tidak memiliki gambar yang digunakan pada sampul. - Cerita ini akan beralur lambat namun kadang kadang cepat. - Saya adalah penulis baru, saya membuat novel ini hanya karena kesenangan semata dan untuk belajar. Jadi jika ada masukan, saya akan sangat amat terbuka untuk menerimanya.

AciaRhel · Cómic
Sin suficientes valoraciones
275 Chs

Side Story: Rinko (Awal Mula)

Setelah Pertemuannya dirumah sakit dengan Zen, yang tindakannya diketahui oleh Zen dan akhirnya membohongi beberapa agen yang mencoba menanyakan keterlibatan Zen itu, saat ini Rinko berada diapartemennya dan membaringkan tubuhnya saat ini.

Rinko saat ini bimbang dengan perkembangan kejadian ini, dan membuatnya tidak tahu harus berbuat apa. Lalu dia mulai meraih sesutau yang tergantung pada lehernya dan menggenggamnya erat.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang Kayaba" kata wanita tersebut dan akhirnya terlelap ditempat tidurnya karena kelelahan baik secara fisik maupun mental.

.

.

Rinko memasuki kantornya yang saat ini bisa dirasakan tekanan yang tidak mengenakkan yang berasal dari tempat ini. Beberapa orang, saat ini masih fokus dengan tugas mereka masing – masing, tetapi saat ini mereka seperti melakukah hal yang sia – sia.

"Bagaimana dengan tanda yang kemarin itu Higa-kun?" tanya seorang pria, yang saat ini kondisinya sangat tidak terurus.

"Maafkan aku Seijirou-san, tanda itu merupakan tanda SOS dari kapal selam Amerika yang hendak tenggelam" kata Higa.

"Begitukah" kata Seijirou yang kembali memamerkan ekspresi kekecewaannya.

Melihat ini semua, ada perasaan tidak tega didalam diri Rinko, dia sebenarnya sangat ingin mengatakan yang sebenarnya, dan membuat kedua orang yang selalu bekerja bersamanya itu tenang, tetapi disisi lain jika dia memberitahukannya, mereka tidak bisa mengorek informasi apapun dari Zen.

Selang beberapa lama kemudian, telfon ruangan itu berbunyi, Seijirou dengan sigap mengangkatnya dan membuat tampangnya semakin jelek.

"Kita dipanggil kedewan kongres" kata Seijirou.

Dan disinilah mereka bertiga. Mereka duduk pada ruangan besar menghadap beberapa orang dengan pakaian kantor sedang akan mengintrogasi mereka saat ini.

"Kudengar, hasil penelitian kalian, yaitu Fluctlight berhasil diamankan walaupun hanya satu" kata salah satu orang selaku pemimpin pertemuan tersebut.

"Bisa dikatakan begitu ketua" jawab Seijirou.

"Kalau begitu, bisakah alat itu diperbanyak dan akhirnya bisa tercipta beberapa teknologi militer?" kata salah satu orang yang berada disebelah ketua tersebut.

Mendengar ini, Rinko selaku pengembang data Fluctligh mencoba bernegosiasi dan tidak membuat Fluctlight yang didapatkan mereka, yaitu Fluctlight dari Eugeo tidak akan terjatuh sebagai alat kemiliteran.

"Tetapi ketua, bukankah lebih baik jika kita menciptakan teknologi yang lain seperti kesehatan dan sebagainya. Kalau untuk kemiliteran, setahuku kekuatan kemiliteran kita sudah sangat kuat" kata Rinko.

"Aku tahu, Namun apakah anda tahu Rinko-san, tentang apa yang mereka curi dari lembaga anda?" kata seorang wanita yang ikut duduk berjejer dengan beberapa orang yang bertanya kepada mereka bertiga.

"Aku tahu nam-" kata Rinko terpotong setelah pria disebelahnya mulai angkat bicara.

"Maafkan aku anggota dewan yang terhormat, tetapi kendala kami sekarang adalah tentang dana. Jika kalian bisa mewujudkannya, kami akan melakukannya" kata Seijirou dan mendapat anggukan oleh Higa.

"Apa mahsutmu Seijioru-san?" kata Rinko yang melebarkan matanya karena kaget dengan perkataan dari Seijirou tersebut.

"Baiklah. Kami selaku pihak pemerintahan Jepang akan mendanai sepenuhnya proyek dari lembaga anda" kata pemimpin pertemuan itu.

"Baiklah terima kasih ketua" jawab Seijirou.

Akhirnya semua dewan kongres itu meninggalkan tempat tersebut dan menyisakan Rinko, Seijirou dan Higa yang masih berada disana.

"Apa mahsutmu ini semua Seijirou-san?" tanya Rinko.

"Apa mahsutnya? Kita akan menciptakan kembali apa yang mereka curi, dan mengembangkannya menjadi lebih baik lagi" kata Seijirou dengan penekanan ambisi yang keluar darinya.

"Dan kamu akan melakukannya untuk kemiliteran? Bukankah itu sama saja kita sedang membuat senjata Seijirou-san?" tanya Rinko.

"Begini Rinko-san, aku akan melakukan apapun untuk membuat kembali apa yang kita ciptakan, walaupun peperangan adalah harga dari itu" kata Seijirou.

Bagi mereka yang seorang peneliti, memang ego pencipta mereka adalah melebihi perasaan kemanusiaan. Walaupun tidak semua ilmuan dan peneliti seperti itu, namun Rinko bisa melihatnya pada kedua orang yang bekerja sama dengannya itu.

"Higa-kun, apakah kamu menyetujui ini semua?" tanya Rinko.

"Apakah kamu akan menyerah dan melepaskan semua apa yang pernah kita buat Rinko-san?" tanya Higa kembali kepada Rinko.

Rinko saat ini merasakan bahwa semua ini adalah salah. Walaupun penyebab hal ini adalah Zen yang mencuri semua itu, tetapi perkataan Zen tentang jika yang mencuri benda itu merupakan orang yang tidak bertanggung jawab, maka peperangan bisa pecah kapan saja saat ini.

Walaupun Zen yang mencurinya dan memastikan tidak menyalahgunakannya, hal itu membuat beberapa pihak akan berperang. Lalu bagaimana jika itu benar – benar dicuri dan disalah gunakan.

Dan saat itu Rinko baru tersadar bahwa dia baru saja menciptakan situasi dimana keserakahan manusia tidak ada habisnya. Karena dia baru saja menciptakan sesuatu alat yang dapat memuaskan keserakahan mereka.

"Apakah aku harus berpihak kepada Zen?"

Haloo....

Author akan membuat beberapa Side Story seperti ini dimasa depan. Namun jangan berharap banyak.

Side Story akan menjadi cerita tambahan pada beberapa karakter, tentang beberapa hal yang tidak bisa author masukan dalam chapter utama.

Kalian bisa tidak membacanya, karena cerita ini tidak berpengaruh terhadap plot yang sudah dibuat Author.

Jadi, Selamat membaca.

AciaRhelcreators' thoughts