webnovel

ZEN: Didunia Fiksi

Seorang remaja pria yang meninggal karena menyelamatkan teman masa kecilnya. Remaja itu lalu ditemukan oleh sebuah cahaya dan diberikan kehidupan kedua, untuk menjelajahi dunia anime dengan system yang diberikan kepadanya. . . Perhatian: - Saya tidak memiliki karakter apapun yang ada didalam cerita ini. - Saya juga tidak memiliki gambar yang digunakan pada sampul. - Cerita ini akan beralur lambat namun kadang kadang cepat. - Saya adalah penulis baru, saya membuat novel ini hanya karena kesenangan semata dan untuk belajar. Jadi jika ada masukan, saya akan sangat amat terbuka untuk menerimanya.

AciaRhel · Cómic
Sin suficientes valoraciones
275 Chs

Rencana Zen Selanjutnya

Matahari pagi sudah menyinari kota Horaud yang damai saat ini. Para penduduk yang meninggali kota ini, sudah disibukan dengan kesibukan mereka masing – masing. Pagi yang damai dikota itu, membuat para penduduknya sangat bahagia untuk memulai hari mereka.

Beberapa orang saling menyapa satu sama lain, dan membuat kota yang damai itu sangat dipenuhi dengan keharmonisan bagi para penduduknya. Namun sebuah kabar baru akhirnya menyeruak dikota tersebut.

Kabar tentang seorang yang mampu mengalahkan 60.000 monster dan menyelamatkan kota Ur, ternyata juga mampu menyelamatkan para pahlawan yang dipanggil didunia ini untuk menyelamatkan dunia dari serangan iblis.

Zen saat ini menjadi perbincangan hangat dimana – mana saat ini. Bahkan Adventure Guild yang menjadi tempat naungan dari Zen, juga bingung bagaimana kabar Zen bisa sangat cepat menyebar seperti itu.

"Mengapa kamu sangat ingin menjadi tekenal sekarang Zen?" tanya Yue yang saat ini berada disampingnya saat ini.

Zen yang mendengar itu, hanya menerawang kedepan dan meminum teh yang diseduhnya sebelumnya, sebelum menjawab pertanyaan dari Yue yang diberikan kepadanya.

"Untuk melawan seseorang yang mempunyai banyak bidak, aku harus menyiapkan bidakku juga. Sekarang aku sedang pengembangkan pion yang berguna untukku, agar pihak mereka sangat bingung menghadapiku" kata Zen.

"Pion? Apakah kamu akan menjadikan penduduk tidak bersalah menjadi pion dalam peperanganmu?" tanya Yue yang saat ini masih bingung dengan jalan pikiran Zen, dikarenakan dia tahu watak Zen yang tidak suka mengorbankan seseorang untuk ambisinya.

"Secara harafiah, memang aku menggunakan mereka menjadi bahan perangku. Tetapi mereka hanya akan menjadi barrier tak kasat mata untuk menjadi pelindungku" kata Zen.

"Aku belum mengerti mahsutmu itu Zen" kata Yue yang mulai mengambil cangkirnya dan meminum isinya, karena dia masih mencoba mencerna perkataan Zen tadi.

"Bayangkan aku terkenal dengan cara kebaikan Yue. Diriku terus membantu dan menyelamatkan beberapa orang dari ketidak keberdayaan yang mereka alami. Coba pikirkan apa yang terjadi, jika pihak gereja atau dewa sesat akan mencoba menyerangku dengan sebuah propaganda yang merendahkanku?" tanya Zen kepada wanita disebelahnya sambil meminum kembali tehnya saat ini.

"Kamu akan dibela dan mereka tidak akan percaya dengan propaganda tersebut" kata Yue yang akhirnya mengerti mahsut dari Zen tersebut.

Mendengar jawaban dari Yue, Zen lalu tersenyum karena wanita disebelahnya saat ini akhirnya sudah mengerti tentang salah satu rencananya tersebut.

"Lalu, bagaimana dengan kabar tentang Elite yang semakin beredar dikerajaan ini? apakah itu juga ulahmu Zen?" tanya Yue.

Memang selain Zen, sebuah organisasi bernama Elite sekarang semakin menjadi bahan buah bibir diantara kerajaan saat ini. Organisasi ini, memang selalu membantu masalah yang terjadi dibeberapa tempat.

Seperti pembasmian monster, menyelamatkan kota atau desa dan pembantaian bandit. Dan membuat nama organisasi mereka semakin melejit, karena para penduduk merasa sangat berterima kasih atas kontribusi dari kelompok tersebut.

Pihak Adventure Guild, sempat mencurigai Zen yang menjadi otak dari organisasi tersebut, dikarenakan nama kelompok yang didaftarkannya bernama sama dengan kelompok yang saat ini sedang naik daun tersebut.

Namun setelah penyelidikan, entah mengapa mereka tidak menemukan sesuatu yang menghubungkan Zen dengan organisasi tersebut. Namun ada satu pihak yang selangkah lebih jauh dalam menyelidiki organisasi tersebut.

Pihak gereja suci, sudah mengetahui organisasi tersebut merupakan kelompok yang beranggotakan manusia kelinci. Sehingga saat ini, pihak gereja mencoba untuk mengendalikan mereka dan mungkin menghilangkan mereka.

"Bukankah kamu sudah mengetahuinya?" kata Zen bingung, karena sebenarnya saat Zen dahulu kembali ke Alaska dan kembali kedunia ini. Zen sempat melatih para manusia kelinci dengan sangat intens untuk menjadi mata – mata dan pembunuh terlatih, sebelum mereka kembali ke Fuhren dan menyelamatkan Myu.

Bahkan, Yue juga membantunya untuk melatih mereka saat itu. Maka dari itu, Zen sangat bingung bahwa Yue masih belum mengetahui organisasi Elite berada didalam naungannya.

"Jadi mereka para manusia kelinci?" kata Yue yang akhirnya menyadari hal tersebut.

"Yap.. tetapi organisasi itu, akan kubuat menjadi sangat besar kedepannya" kata Zen.

"Lalu apa yang akan kamu akan lakukan untuk mewujudkan hal tersebut" tanya Yue.

"Tunggu saja" jawab Zen singkat dan akhirnya meminum kembali isi pada cangkir yang sedang dia pegang saat ini.

Akhirnya mereka berdua mengobrol, hingga mereka memutuskan untuk pergi melatih beberapa orang yang masih berada didunia ini. Saat ini, yang masih berada didunia ini hanya Alice dan Rina.

Bahkan Yue dan Myu dibawa kembali oleh Yuna, karena dia tidak merasa aman, jika dia menjaga mereka berdua sendirian didunia ini. Sedangkan yang lainnya, mereka kembali karena ada beberapa urusan pada dunia Sword Art Online yang harus mereka selesaikan.

Akhirnya Zen bersama Yue, Shea, Tio, Alice dan Rina berjalan keluar dari penginapan mereka dan bersiap memasuki labirin orcus sekali lagi. Namun pada lobby penginapan mereka, dua orang sedang menunggu mereka saat ini.

"Zen bolehkah kami mengikutimu dan lainnya berlatih didalam labirin?" tanya Shizuku.

Zen sebenarnya akan mengiyakan permintaan mereka tersebut. Namun latihan mereka tidak akan efektif, dikarenakan mereka tidak mempunyai skill absorb, yang membantu membuat mereka menjadi kuat.

Namun setelah kedua wanita itu memaksanya, akhirnya Zen mengajak mereka berdua untuk ikut bersamanya menuju kelabirin Orcus. Dan disinilah mereka, Shizuku dan Kaori saat ini sedang bersama Alice dan Rina yang terus membantai para monster.

Shizuku dan Kaori sangat terkejut dengan skill yang dimiliki oleh Alice dan Rina. Terlebih lagi Shizuku yang saat ini mengetahui tehnik apa yang sedang digunakan oleh kedua orang tersebut. Shizuku yang tidak mau kalah, akhirnya mulai bersemangat untuk menunjukan bakatnya juga.

Zen sangat senang melihat hal tersebut, namun saat ini sesuatu sedang mengganggunya setelah melihat Shizuku. Zen lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam penyimpanannya dan melemparkannya kepada Shizuku.

Shizuku yang merasakan sesuatu mengarah kepadanya dengan sigap menangkapnya. Setelah benda itu ditangkapnya dia semakin terkejut dibuatnya saat ini.

"K-Katana?" gumamnya lalu menatap dari mana asal benda itu bisa sampai dirinya.

"Gunakanlah itu!" teriak Zen

Shizuku yang mendengar hal tersebut hanya tersenyum karena Zen memberikannya sebuah benda yang menurutnya sangat bagus. Shizuku mengeluarkan bilah katananya dan terlihat saat ini berwarna hitam dengan berbagai Rune terdapat pada bilah katananya.

"Cari tahu sendiri oke" kata Zen, setelah dia mendapatkan tatapan menanyakan fungsi semua rune pada senjatanya kepada Zen.

.

.

Akhirnya hari sudah mulai larut. Setelah kelompok yang bersama Zen itu memutuskan untuk kembali, Zen langsung membawa Yue, Shea dan Tio kembali ke Alaska karena ingin mengumumkan sesuatu.

Ditempat ini, mereka semua sudah berkumpul, namun sebuah kabar membuat mereka tercengang saat ini.

"Kamu akan berpetualang sendiri?!"