webnovel

Para Immortal dan Para Dewa

Editor: Wave Literature

"Oh." Kata Ning buru-buru, "Aku ... menggunakan banyak kekuatan ilahi dalam pertempuran sebelumnya. Aku perlu beristirahat. "

Saat ia berkata, Ning segera menuju ke dalam gua yang lebih dalam. Melambaikan tangannya, dia meratakan tanah disekitanya dengan cara memotongnya begitu rapi kemudian ia berbaring. Menggunakan tangannya sebagai bantal, dia segera menutup matanya dan mulai mendengkur.

Dia tampak tenang, tetapi dalam hatinya Ning merasa agak bingung.

"Kenapa aku bertanya pada kakak seperguruan senior apakah dia punya pendamping Dao atau tidak?" Pikiran Ning merasa gelisah. Dia adalah orang yang cerdas, dan seorang kultivator Immortal yang telah memahami hatinya sendiri sejak lama. Dengan cepat ia segera memahami apa yang dirasakannya. "Mungkinkah aku ..."

"Lupakan saja ... bagaimana mungkin pendamping Dao bisa begitu saja bersatu?"

"Apakah aku telah siap secara mental?"

"Belum! Aku belum siap ... "

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com