"Baiklah! Ayo kita membuatnya!" seru Nabe dengan penuh semangat.
Tapi, "Kakak, kita mau membuat kue berapa biji untuk ke rumah Ashley? Bukankah banyak?" tanya adiknya memastikan.
"Oh, iya, ya. Pasti membutuhkan waktu lama dan mana cukup semuanya jadi di malam itu?" kata Nabe yang tampak menyemaskannya.
"Hmm ...?"
"Yuuto biasanya pulang malam? Atau sore?" tanya Anko memastikan.
"Oh, iya, dia terbiasa makan malam di rumah, jadi sore bisa ke sana ...." Nabe menyangga penjelasannya.
"Kalau begitu ...." Anko hendak berpendapat kalau dia akan mencari seseorang untuk dimintai bantuan agar cepat selesai. Tapi, beberapa orang pelayan tiba-tiba datang dengan begitu tergesa-gesa. Hal itu membuat Anko, Nabe, dan beberapa orang yang ada di ruangan ini curiga.
Apakah mereka sengaja mengincar timing yang tepat untuk datang kemari.
"...."
"Sepertinya ada yang sedang kesulitan di sini ...?" gumam salah satu wanita berbaju pelayan yang mencoba untuk bersimpati pada Anko.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com