Setelah dari cafe, mereka berdua langsung pulang. Adit sudah pulang dan semua keluarga tengah berkumpul di dalam ruang keluarga. "Udah balik mereka tu," ucap Damar.
Reksa melambaikan tangan pada si kembar, dan Kezia. Rafael yang baru saja datang, langsung menabrak tubuh Eric sehingga pria itu hampir terjatuh. "Kalau punya mata, harap digunakan anjir! Jangan maen nabrak gue!" Tegas Eric.
"Santai dong, siapa suruh lu menghalangi jalan gue. Salah lu lah," balas Rafael yang lang duduk di sofa.
Eric menatap tajam Rafael, Ervin dan Kezia menatap ke arah Rafael yang kelas kepala. "Kalian kenapa?" Tanya Reksa.
Eric hanya diam dan duduk di samping Putri. Pria itu mengelus perut sang ibu, dan mencium perut tersebut. "Eric dan Rafael kenapa?" Tanya Putri.
"Gapapa, Ma.." balas Eric.
Putri menatap Ervin, dan pria itu hanya diam. "Kenapa mereka Ervin?" Tanya Adit.
"Mereka ribut, Pa. Soalnya Rafael ngomong kasar sama Tante Rose. Eric kesel dan mereka berantem deh," balas Ervin.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com