webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
278 Chs

Orang yang Suka Memancing Emosi.

Adit masuk ke dalam mobil, mengantar kedua anak kembarnya ke sekolah. Di dalam perjalanan, Emily dan Emma hanya diam. Tiba-tiba saja ada sebuah mobil yang berhenti tepat di depan mobil, Adit. Pria paruh baya itu langsung menginjak rem dan menatap mobil yang berhenti di depannya. Emily dan Emma terkejut, karena mobil sang ayah berhenti mendadak.

"Kalian gapapa?" Tanya Adit.

"Kita gapapa, Pa. Kenapa kok berhenti mendadak?" Tanya Emma.

"Ada orang yang bakal bikin kesel nih, kalian tunggu di dalam mobil. Papa mau bertemu dengan orang itu dulu," ujar Adit.

Pria paruh baya itu langsung keluar dari dalam mobil. Emily dan Emma menatap ke depan, mereka melihat seorang wanita yang mereka lihat saat ibunya baru selesai di makamkan. Wanita itu memeluk Adit, namun Adit mendorong tubuh wanita tersebut.

"Dih, najis banget sama itu manusia. Cakep kagak ngeselin ia, main peluk Papa lagi. Gak rela gue, anjir.." ujar Emily.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com