webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
278 Chs

Nyonya Winda dan Bram Selalu Mencari Masalah.

Di depan rumah sakit,

Tuan Tirta langsung melepaskan tangannya dari Nyonya Winda. "Untuk apa kamu datang ke rumah sakit ini? Apa kamu ingin membuat psikologis anak saya drop seperti dulu? Jika itu niatan kamu untuk datang ke sini, lebih baik kamu pergi jangan pernah menampakan wajahmu dihadapanku lagi.." tegas Tuan Tirta yang benar-benar tidak menyukai keberadaan mantan istrinya.

Nyonya Winda hanya terkekeh dan menatap Tuan Tirta sambil tersenyum manis. "Astaga kenapa kamu kasar sekali? Bukankah kamu dulu terlalu mencintai ku? Tapi kenapa kamu gampang sekali melupakan ku?" Tanya Nyonya Winda.

"Untuk apa aku bertahan mencintai wanita sepertimu? Wanita yang tidak memiliki hati nurani sedikitpun, wanita yang hanya memikirkan harta, harta dan harta saja. Aku tidak membutuhkan wanita seperti itu, maka dari itu aku akan mudah melupakan wanita seperti mu.." jelas Tuan Tirta.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com