webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
278 Chs

Menjenguk Jasmine.

Di dalam ruang rawat inap, Jasmine langsung duduk di brankar dengan bantuan, Reksa. Pria itu mengambil obat yang ada di tangan Jasmine, dan mulai memberitahu mana yang harus di minum terlebih dahulu.

"Bungkus berwarna Hijau ini diminum lebih dulu ya. Bentar saya tulis dulu, biar kamu tau mana yang harus kamu minum.." jelas Reksa.

Jasmine menganggukkan kepalanya dan menatap Reksa. "Maaf ya dokter, saya tadi tidak sengaja mendengar percakapan dokter dan rekan kerja dokter tadi.." ucap Jasmine.

Reksa menatap kedua mata Jasmine, "tidak masalah, lupakan saja..." Balas Reksa.

Jasmine mengangguk dan tersenyum kecil. Reksa selesai menulis di bungkusan obat, pria itu menatap Jasmine lagi. "Sekarang minum obatnya, setelah itu saya mau periksa mata kamu.." lanjut Reksa yang mengeluarkan satu persatu obat dari bungkusan nya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com