webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
278 Chs

Melihat Baby Boy Tampan.

Hanin dan Putra tengah berada di rumah Adit serta Putri. Sepasang kekasih itu tengah duduk di ruang keluarga sambil memangku Eric dan Ervin di pangkuan masing-masing.

"Demi apa keponakan kamu ganteng banget.." puji Hanin yang sangat terpesona melihat wajah si kembar.

"Iya, aku aja terpesona melihat wajah keponakanku. Mereka ganteng banget lagi, putih bersih gitu. Rambut juga hitam, aduh sempurna deh di mataku.." jawab Putra yang sangat bahagia melihat kedua keponakannya yang terlihat tenang dalam keadaan tidur.

Hanin setuju dengan ucapan dari sang kekasih. Asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Adit dan Putri, membawakan minuman ke ruang keluarga. "Silakan diminum Aden, Non," tawar asisten rumah tangga tersebut.

"Terima kasih, Mbok.." balas Putra sambil tersenyum kearah asisten rumah tangga tersebut.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com