webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
278 Chs

Kisah Hidup Fahri.

Fahri berada di dalam rumah sewa sang adik. Pria itu tengah duduk di sofa, dan Putri berada di dalam kamar mencari kotak P3K untuk mengobati luka sang kakak. Setelah lima menit berlalu, Putri keluar dari dalam kamar dan mendekati sang kakak yang ada di ruang tamu. Fahri terlihat tengah menahan rasa sakit di wajahnya.

"Kok bisa sih bang, nabrak bahu preman. Emang Abang dari mana sih?" Tanya Putri yang mengeluarkan semua obat yang ada di dalam kotak P3K.

"Abang tadi lagi cari makanan ringan buat Bunda, jadi Abang keluar dari dalam mobil. Abang gak lihat ternyata ada preman yang mendadak jalan kearah Abang, dan tanpa sengaja Abang nabrak bahu salah satu dari mereka. Eh, langsung di pukuli sampai seperti ini," jelas Fahri.

Putri sedikit meringis kesakitan karena wajah kakaknya benar-benar membiru karena di pukul. Fahri meringis saat merasakan alkohol mengenai luka di wajahnya.

"Tahan ya bang," ucap Putri.

"I-iya," balas Fahri menahan rasa sakit.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com