webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
278 Chs

Berusaha Menyelamatkannya.

Di ruang operasi.

Ervin dan Damar tengah fokus mengoperasi kepala, Clara. Tiba-tiba saja, nadi Clara melemah. Ervin yang tadinya tengah fokus tiba-tiba saja panik dan khawatir terhadap Clara. Damar yang melihatnya langsung menatap Ervin.

"Fokus," ujar Damar.

Ervin menatap Damar dan pria itu menatap Clara. Gadis itu terlihat sangat pucat pasih, membuat dada Ervin seperti teriris ribuan pisau. Tangan pria itu sudah sangat gemetar, ia takut Clara meninggalkan nya. Ervin benar-benar mencintai Clara, namun pria itu masih belum bisa mengungkapkan rasa cintanya. Damar yang melihat keponakan sang istri terlihat panik, langsung mengambil pisau bedah tersebut.

"Biarkan saya yang mengo--,"

"Gak, saya bisa melakukannya.." potong Ervin.

"Kalau anda bisa, fokus! Jangan melamun!" Tegur Damar.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com