webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
278 Chs

Belajar Kelompok.

Samuel dan Noah mengantar si kembar pulang. Terlihat Ervin dan Ersya tengah duduk di halaman rumah, Adit. Kedua anak kembar itu tengah mengerjakan pekerjaan sekolah mereka. Marsha keluar dari dalam rumah sambil membawa makanan dan minuman untuk si kembar.

"Eh udah pulang, langsung masuk kamar terus ganti baju. Setelah itu langsung makan ya, kakak tadi udah masak. Semoga aja kalian suka, ajak Samuel dan Noah makan gih. Oh iya, makasih loh coklatnya Noah, coklat nya enak. Anak kakak suka dengan coklat pemberian dari kamu.." ujar Marsha.

"Sama-sama, kak. Noah pu--,"

"No, makan dulu. Masuk yuk," ujar Marsha meletakkan cemilan dan minuman di atas meja.

Gadis cantik itu menarik tangan Samuel dan Noah untuk masuk ke dalam rumah. "Makan dulu sebelum pulang.." ujar Marsha.

Emma dan Emily hanya terkekeh melihat kakak iparnya. Marsha sangat mirip dengan Putri. Ervin dan Ersya hanya diam, karena mereka ingin menyelesaikan pekerjaan rumah secepat mungkin.

Di ruang makan,

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com