Hari yang kutunggu tiba. Ketubanku pecah, aku panik. Aku harus bagaimana. Gio dengan sigap membopongku. Seperti kata dokter, minggu ini saatnya aku lahiran. Dan Gio sudah tidak bekerja, demi menjagaku jika sewaktu-waktu aku akan melahirkan. Dia mengalihkan pekerjaan kepada orang kepercayaannya.
Pernahkah kalian merasakan sakit punggung ketika pms? Itu belum seberapa. Rasanya lebih dari itu. Aku bisa melahirkan normal, namun rasa sakit ini aku tak bisa menahannya. Hingga dokter menyarankan aku untuk operasi.
"aku gagal" aku menatap Gio dengan pandangan kosong penuh kekecewaan.
"kata siapa? Kamu berhasil. Selamat ya anak kita perempuan" aku menitikkan air mata. Aku berhasil. Ya, kini aku menjadi wanita seutuhnya.
Suster itu membawa bayi mungil, dan menaruhnya ke pangkuanku. Aku menatap matanya, bibirnya, hidungnya. Ini mah Gio semua. Tidak ada yang membawa dariku sedikitpun. Aku merasa kesal, aku sudah membawanya kesana-kemari namun tidak ada satupun yang mirip denganku.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com