Alix bisa melihat keraguan di mata pria yang lebih tua itu. Dia menginginkan semua anggrek itu tapi dia lebih menginginkan pengetahuan daripada sekadar membawa anggrek itu pergi.
Dia menatap ke atas dan berpura-pura mempertimbangkan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Kemudian, dia menghela napas dan memasang wajah kesakitan dengan memilin bibirnya dan menggelengkan kepalanya untuk sejenak. Akhirnya, dia menatap pria yang lebih tua itu dan berkata dengan enggan, "Pak Tua, bagaimana kalau saya mengambil informasi Anda dan menyampaikannya kepada orang itu. Jika dia ingin menghubungi Anda, dia akan mengirim email atau menelpon Anda."
Ini lebih baik daripada tidak ada komunikasi sama sekali, menurutnya. Elf biru itu selalu mencari hal yang bisa dilakukan, berpura-pura menjadi ahli anggrek akan menjadi pekerjaan sederhana bagi peri itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com