Air mata dokter Louisa tak berhenti mengalir saat sedang meletakkan Abby di dadanya yang tak memakai apa-apa di sebuah ruangan yang sudah disekat dengan kain sebelumnya, sehingga tak ada yang melihatnya yang sedang setengah telanjang memeluk Abby. Sementara di sebelahnya nampak profesor Frank tengah melakukan hal yang sama, ia memeluk Aaric yang tengah tertidur pula. Merasakan kulit bayi itu secara langsung, kedua matanya berkaca-kaca saat merasakan detak jantung Aaric di dadanya.
Fernando hanya diam berdiri melihat anaknya dipeluk sang adik, ia senang bisa membuat adiknya merasakan sedikit kebahagiaan yang ia rasakan.
"Anda luar biasa Tuan,"ucap profesor Erick pelan pada Fernando.
"Aku tak melakukan apa-apa Prof,"jawab Fernando singkat, suaranya bergetar menahan haru saat melihat profesor Frank mencium kening Aaric berkali-kali.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com