"Gue ke toilet dulu ya, Rel." Alvin pun pergi meninggalkan Varrel serta teman-temannya. Varrel menatap kepergian Alvin. Betapa anehnya lelaki itu. Dari sudut pandang Varrel, lelaki bermata sipit itu kalem-kalem saja tapi ternyata ia mempunyai dendam kepada seseorang walaupun bukan dirinya yang bermasalah dengan orang itu, termasuk masalah Varrel. Ia merasakan dendam yang begitu dalam kepada teman-temannya. Kini Varrel menatap mereka dengan resah. Jika suatu hari nanti Alvin tahu kalau mereka adalah The Grazon 8, pasti nyawa merekalah yang terancam. Apalagi Alvin bisa saja melaporkan kejadian itu kepada polisi. Walaupun ia tak punya bukti, siapa tahu ia akan menguak bukti apapun untuk menjadi laporan dan hal tersebut akan membuatnya semakin mudah untuk mengancam keenam temannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com