"Inara, tunggu dulu!" Keen terus mengejar Inara yang berlari ke taman belakang pondok. Saat Inara masih hendak berlari Keen lebih dulu menyelinap dan menghadangnya dari samping. Tangan Keen direntangkan meminta Inara untuk tidak berlari lagi.
"Aku minta maaf kalau aku terus mengganggumu. Tapi aku mohon jangan hindari aku seperti ini. Aku memang banyak membuat kasus, melanggang aturan, dan bodoh dalam hal segelanya. Tapi kau tau kan aku begini karna siapa?" Seakan ucapan Keen adalah masalah besar bagi dirinya yang sejak kemarin merasa terbebani. Tidak hanya kemarin, tapi juga hari-hari sebelumnya. Banyak pelanggaran yang ia perbuat dan itu selalu ada sangkut pautnya dengan Inara.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com