Bartha baru saja menggelar pertemuan dengan petinggi-petinggi kerajaan, membahas hal genting yang sedang menimpa Rovan.
Saat itu, ia tengah terdiam sendiri di kursi singgasananya, tertunduk sambil memegangi keningnya yang sudah bergaris keriput. Urat-urat terlihat jelas di pelipisnya, menandakan sang Raja tengah berpikir keras.
Tiba-tiba saja Skia muncul dihadapannya, mengejutkannya hingga ia beranjak dari tempatnya. "Siapa kau?!" Pekiknya. "Kau adiknya Skia?!"
Skia tersenyum padanya. "Ini aku, Skia." Ia lupa, Bartha pasti terkejut melihatnya. Masalahnya, tingkat penguasaan energi Skia saat ini sudah sangatlah tinggi. Regenerasi selnya sudah sempurna, sehingga wajahnya terlihat sama seperti belasan tahun yang lalu. Meski usianya kini sudah lebih dari tiga puluh tahun, tapi fisiknya tetap terlihat seperti seseorang yang berusia dua puluh satu tahun.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com