"Kau … yang terakhir."
Gadis kecil itu menyeringai lebar, gaun merah yang dipakainya menjadi merah kehitaman.
"Tunggu!" Sang kakak terbata-bata, di depannya ada perisai berwarna putih sebagai pelindung.
"Kau tidak bisa melakukan ini padaku! Aku Tetua sihir di Kota ini!"
"Tetua?" Gadis kecil itu memiringkan kepalanya, kemudian terkekeh pelan. "Tetua sihir macam apa? Untuk apa? Aku tidak mengerti untuk apa sebenarnya seorang Tetua itu."
"Aku akan jadi penuntunmu!" Wanita itu rupanya masih bersikeras untuk membujuk Iris, tapi gadis kecil itu tidak terpengaruh.
"Dengarkan aku dulu! Aku bisa menjadi guru untukmu, kau masih muda, banyak hal yang belum kau kuasai dan ketahui! Aku bisa mengajarkan apa pun yang kau inginkan!"
Iris diam sesaat, tangannya yang menunjuk itu perlahan-lahan mulai turun.
"Percayalah, aku bisa menuntun dirimu menjadi seorang Penyihir Agung terhebat yang pernah ada!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com