Setelah mendengar cerita Carissa, aku sadar semua ajakan manis dari Lela itu adalah bohong. Pasti ia menginginkan Carissa hilang dan menjauh dari Dirga. Padahal juga Carissa tidak menunjukkan tingkah laku apapun kepada Dirga. Dasar nenek lampir kurang ajar. Aku harus segera menghampirinya. "Carissa, ayo kita kembali ke tenda, sebentar lagi mau gelap dan kamu juga harus mandi."
"Baik Martin." Aku dan Carissa berjalan bergandengan tangan. Kalau dipikir-pikir, Dirga bisa saja di dalam posisiku sekarang, misalnya begini, Dirga dan Carissa satu tenda, ia terus menunggu Carissa kembali, karena khawatir ia menyusul kesini. Kejadian seperti ini lebih bagus Dirga yang jadi tokoh utamanya.
Bukan berarti aku tidak mempedulikan Carissa, tidak ... Bukan begitu. Hanya saja, aku merasa sudah meramas segalanya darinya, aku rasa begitu. Aku sampai di depan tenda Kakakku dan Lela, dengan kasar bercampur marah, aku masuk ke dalam. "Apa yang sudah kamu lakukan ini, sangat keterlaluan, Lela."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com