Kepura-puraan itu sudah menjadi makananku dari dulu, sebanyak apapun aku memendam masalah ataupun perasaan, aku tidak akan pernah cerita kepada siapapun. Tidak sebagian banyak orang bisa mengenaliku, bahkan orang terdekat seperti Paman dan Bibiku tidak pernah tahu, kalau diriku memendam banyak masalah dan perasaan.
Padahal aku adalah seseorang yang periang sekali. Semenjak kepergian Ibu dan Ayahku, aku menjadi sosok pendiam dan berusaha kuat. Banyak orang mengejekku saat aku menjadi anak yatim-piatu, pikirku mengapa mereka menganggapku berbeda dari yang lain. Padahal aku juga manusia, sejenis juga dengan mereka.
Aku tidak mengerti apa alasannya, kematian Ayahku juga masih sangat misteri, ada yang bilang ia sakit cukup parah, ada yang bilang ia kecelakaan, masalahnya waktu itu aku sedang bersekolah diluar kota, jadi tidak tahu apa sebabnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com