webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

Two Faces 4

"Esmee! Izinkan aku masuk," ujar William sambil mengetuk pintu kamar Esmee. Tidak biasanya Esmee mengunci pintu kamarnya yang berada di lantai atas restoran D'Amelie.

Tidak ada jawaban dari dalam kamar dan William kembali mengetuk pintu yang ada di hadapannya. Ketika William sedang berusaha untuk membujuk Esmee membuka pintu kamarnya, tiba-tiba Sven memanggilnya dari bawah.

"Sebaiknya kau kemari sebentar," ujar Sven ketika William menoleh padanya.

"Tapi—" ucapan William terhenti. Ia menatap pintu kamar Esmee yang masih belum terbuka.

"Dia tidak akan membuka pintunya. Sebaiknya kau tinggalkan dia dulu," sahut Sven.

William menghela nafas panjang sambil melirik kembali ke pintu kamar Esmee. Setelah itu ia kembali menuruni tangga menuju restoran D'Amelie. William kemudian mengikuti Sven berjalan ke arah meja yang ada di restoran. Marie bergabung bersama mereka setelah ia selesai memasang tanda restoran tutup di pintu masuk restoran.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com