webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

Tu Me Manques 6

William berdecak pelan setelah panggilan teleponnya tidak ditanggapi oleh Esmee. Ia sudah beberapa kali mencoba menghubungi Esmee, namun gadis itu tidak kunjung menjawab teleponnya. Bahkan pesan yang William kirimkan tidak dibalas oleh Esmee meskipun wanita itu membacanya.

"Apa dia masih tes?" gumam William sambil memperhatikan suasana di sekitar gedung institut Le Culinaire. Situasi di dalam gedung sudah nampak lebih lenggang daripada sebelumnya.

"Permisi," ujar William pada seorang pria yang lewat di depannya.

Pria itu berhenti dan menatap William. "Ada yang bisa kubantu?"

"Aku ingin bertanya, apakah tes untuk beasiswa masih berlangsung?" tanya William.

Pria yang ditanyain oleh William menggelengkan kepalanya. "Setahuku tes untuk beasiswa sudah selesai. Peserta tes akan mendapatkan hasilnya lewat email."

"Oh, begitu?"

Pria yang diberhentikan William menganggukkan kepalanya. Ia kemudian melanjutkan langkahnya dan pergi meninggalkan William.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com