webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

Tu Me Manques 10

Setelah berganti pakaian di ruang ganti yang ada di kamar William, Esmee keluar dan kembali menghampiri William yang sedang menelepon di kursi santai. Esmee berdiri di hadapan William sambil menunggunya selesai menelepon. Entah mengapa ia merasa pakaian yang disiapkan William untuknya terasa agak berlebihan bagi Esmee.

William mengakhiri teleponnya dan berdiri sambil menatap Esmee. "Bajunya sangat pas untukmu."

"Apa ini tidak terlalu berlebihan? Entah mengapa aku merasa harga pakaian ini sebanding dengan beberapa bulan gajiku," ujar Esmee.

William memegang pundak Esmee lalu mencium keningnya. "Tidak perlu memikirkan harga pakaian itu. Yang penting pakaian itu pas di tubuhmu. Lagipula tidak akan ada yang memperhatikan harganya."

Esmee menatap penampilannya yang menggunakan sweater turtleneck berwarna cream yang dipadukan celana panjang berpotongan lurus berwarna coklat muda dan sepasang sepatu heels berwarna nude.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com