webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

Tendency 3

"Selamat pagi!" sapa Marion ketika masuk ke dalam apartemen William. Ia berjalan menghampiri ruang makan tempat William, Esmee dan Luca sedang makan pagi.

Luca langsung bangkit dari tempat duduknya dan segera menghampiri Marion. Ia lalu memeluk pengasuhnya itu setelah tidak bertemu selama beberapa minggu. "Aku merindukanmu, Marion."

Marion balas memeluk Luca sembari membelai punggungnya. "Aku juga merindukanmu, Jagoan. Bagiamana liburan musim panasnya? Apa saja yang kau lakukan selama liburan?"

"Aku melakukan banyak hal. Aku bahkan jadi bajak laut di pementasan klubku," jawab Luca berarpi-api.

"Sungguh?"

"Papa menyimpan video pertunjukkanku. Aku akan memperlihatkannya padamu," jawab Luca.

Marion mengangguk-anggukkan kepalanya sembari tersenyum pada Luca. "Aku tidak sabar untuk menonton bajak lautku beraksi."

Luca terkekeh mendengar ucapan Marion. "Aku bajak laut yang hebat. Sebentar lagi aku juga akan menjadi Kakak."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com