webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbano
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

Stick Together 6

Esmee masuk ke restoran Libre dengan ditemani oleh Xavi. Keduanya membawa kopi serta madeleine yang tadi mereka beli. Francois yang melihat Esmee datang dengan membawa banyak kopi mengerutkan keningnya. "Apa kau sedang merayakan sesuatu?" Tanyanya.

"Suasana hatiku sedang bagus hari ini," jawab Esmee. "Kau mau kopi?"

"Tentu saja," jawab Francois. Ia kemudian mengambil segelas kopi dari karton kertas yang dibawa Esmee. Selanjutnya ia memanggil para pramusaji yang sedang merapikan meja makan di restoran.

"Kalian bisa melanjutkan nanti, sekarang ambil dulu kopi untuk kalian," ujar Francois pada para pramusaji di restorannya.

Satu per satu Pramusaji yang sedang merapikan meja mendatangi Francois dan Esmee. Mereka mengambil kopi dan madeleine yang dibawa Esmee sambil sedikit bertanya-tanya apa yang membuat Esmee tiba-tiba membelikan kopi untuk mereka semua.