webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

Sour Candy 8

Ashton berkeliaran di sekitar restoran D'Amelie sambil menunggu restoran itu tutup. Ia berniat untuk mencegat salah satu pegawai restoran tersebut untuk meminta informasi tentang William dan tunangannya. Sembari menunggu, Ashton juga pergi melihat-lihat bangunan yang ada di sekitar restoran D'Amelie.

"Wow!" gumam Ashton ketika memperhatikan bangunan di sekitar restoran D'Amelie yang sebentar lagi mungkin akan menjadi hotel. Ashton menggelengkan kepalanya. "Mereka pandai memilih tempat. Pantas saja kekayaan mereka terus bertambah."

Malam mulai menjelang dan lampu-lampu jalanan di sekitar restoran mulai menyala. Ashton merapatkan jaketnya karena udara dingin yang mulai menggigit. Ia kemudian berdiri di tikungan yang berada tidak jauh dari restoran sambil terus memperhatikan restoran D'Amelie.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com