webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

Rivalry 8

William duduk di tepi tempat tidur sambil menatap Esmee yang kini tertidur pulas. "Apa yang aku pikirkan sampai membiarkanmu berdua dengan Pierre?" gumam William. Ia merasa menyesal karena tidak menemani Esmee ketika Pierre hendak mengenalkannya pada teman-temannya.

"Harusnya aku tidak perlu khawatir kalau mereka tahu identitasku," lanjut William.

Esmee menggumam pelan dalam tidurnya. William membelai wajah Esmee sambil merapikan rambutnya. Belaiannya pada Esmee terhenti ketika ponselnya bergetar. Ia pun segera merogoh ponsel yang ada di saku celananya dan langsung menjawabnya.

"Apa kau sudah mengurusnya?" tanya William pada Charles.

"Aku sudah mengurusnya. Tapi Polisi meminta Esmee untuk datang besok. Mereka mau memintainya keterangan terkait dengan kejadian ini," jawab Charles.

"Apa tidak bisa menyerahkannya langsung ke Pengacara? Aku tidak mau Esmee datang ke kantor Polisi," sahut William.

"Kau mau aku juga menghubungi pengacaramu untuk mengurus ini?"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com