webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

Prince of Monaco 3

William meregangkan tubuhnya sembari bersandar pada sandaran kursinya. Ia menghela nafas panjang lalu melirik jam tangannya. Seketika William terkesiap ketika melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul tujuh malam. Ia pun langsung bangkit dari tempat duduknya dengan tergesa-gesa.

"Tolong rapikan semuanya. Sepertinya aku sudah membuat Esmee menunggu terlalu lama," ujar William pada Charles sambil mengenakan jasnya.

Charles terkekeh. "Padahal tadi aku sudah menawarkan padamu untuk langsung pergi. Tapi kau memilih untuk memeriksa semuanya sendiri."

William mendesah pelan. "Hubungi supirku untuk bersiap di bawah."

Charles tertawa pelan sembari menghubungi Supir William. Sementara itu William sudah berlari meninggalkan ruangannya. Setelah menghubungi Supir William, Charles segera merapikan meja kerja William. Tidak lama kemudian Charles pergi meninggalkan ruang kerja William.

----

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com