webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

High Temper 3

Keheningan kembali menyelimuti Esmee setelah William pergi meninggalkannya seorang diri di apartemen. Bedanya kali ini William berpamitan terlebih dahulu padanya. Tangis Esmee kembali pecah. Ia terduduk di salah satu kursi yang ada di meja makan sambil meremas dadanya yang tiba-tiba terasa begitu sesak.

Esmee akui ia memang masih sedikit marah dengan keputusan William. Namun bukan hal seperti ini yang dia inginkan. Kekesalannya muncul begitu saja ketika ia melihat William yang tertidur di sofa yang ada di ruang tengah tadi pagi. Jelas sekali William habis mabuk-mabukan di klub karena aroma alkohol yang tercium dengan cukup jelas dari mulutnya.

Selama ini Esmee mereka seperti berjalan sendiri-sendiri meniti kesedihan yang mereka rasakan. Esmee teringat apa yang dikatakan Roxane belum lama ini. Hanya tinggal menunggu waktu sampai dirinya dan William meledak dan menghancurkan segalanya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com