webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

Glass Shatters 12

Dua hari setelah kebakaran yang melanda D'Amelie dan bangunan-bangunan yang ada di sekitarnya, Esmee akhirnya pulang dari rumah sakit. Sven dan Marie menjemputnya. Dan mereka bertiga pulang dari rumah sakit dengan menumpang taksi yang pengemudinya adalah kenalan Sven.

"Bisakah kita mampir ke D'Amelie sebentar?" tanya Esmee pada Sven dan Marie.

Marie yang duduk di sebelah Esmee langsung menatap Esmee sambil menggenggam tangannya. "Tentu saja, Esmee."

"Uberto, kita mampir ke D'Amelie sebelum ke rumah ibuku," ujar Sven pada pengemudi taksi yang mereka naiki.

Uberto menganggukkan kepalanya dan melajukan mobilnya menuju restoran D'Amelie. Esmee menghela nafas panjang dan menatap jalanan yang ada di luar taksi yang ia naiki. Tanpa sadar ia meremas tangan Marie dengan kuat. Di dalam hatinya Esmee terus menggumamkan apa yang selalu dikatakan William padanya. "Semua akan baik-baik saja."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com