webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

Flip The Coin 10

"Selamat pagi, Monsieur Hunter," sapa Marion ketika ia membukakan pintu kamar hotel tempat Luca menginap.

William menganggukkan kepalanya. "Pagi, Marion. Apa Luca sudah bangun?"

Marion menganggukkan kepalanya. "Dia sedang bersama ibunya di kamar."

"Oh," sahut William. Ia kemudian berjalan memasuki area kamar tidur.

Luca langsung berlari menghampiri William begitu ia melihatnya melangkah ke dalam kamarnya. William tersenyum lebar dan menangkap Luca. Ia kemudian berjongkok di hadapan Luca dan menunjukkan tas bekal yang ia bawa pada Luca.

"Esmee membuatkan makanan untukmu," ujar William.

Mata Luca membulat. "Esmee yang membuat ini untukku?"

William menganggukkan kepalanya. "Kau mau langsung memakannya?"

Luca mengangguk antusias. William kemudian kembali berdiri dan memberikan tas bekal tersebut pada Marion. "Tolong bawa dia pergi sebentar. Aku harus berbicara empat mata dengan ibunya."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com