webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

Entre Nous 4

Alexander masuk ke dalam ruang perawatan William setelah sebelumnya ia memperhatikan William dan Charles dari luar ruangan tersebut. Charles langsung menghentikan apa yang sedang ia bicarakan. Sementara William langsung menatap ke arah ayahnya itu dengan tatapan tajam.

"Kau bisa keluar sebentar, Charls. Aku perlu berbicara pada William," ujar Alexander pada Charles.

Charles melirik William sebentar lalu menganggukkan kepalanya. Ia kemudian segera berjalan pergi meninggalkan ruang perawatan William. Alexander berdiri di ujung tempat tidur William dan menatap putra semata wayangnya itu. William melirik ke meja di sebelah tempat tidurnya lalu mengambil buku Le Petit Prince yang ada di atas meja tersebut.

"Aku yakin bukan Charles yang membawa buku ini kesini. Hanya kau dan Dimitri yang tahu buku favoritku waktu kecil," ujar William. Ia menunjukkan buku yang ada di tangannya pada Alexander.

"Aku lega kau akhirnya bangun," sahut Alexander.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com