webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbano
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

Entre Nous 3

William menatap nanar ke arah Esmee yang menunjukkan berita tentang pertunangan mereka. Wajah Esmee terlihat sangat kecewa ketika ia mengetahui siapa William yang sebenarnya melalui berita tersebut. William tidak bisa berkata apa-apa dan membiarkan Esmee meluapkan kemarahannya.

"Kau benar-benar membuatku muak pada diriku sendiri, Will," teriak Esmee sambil melemparkan cincin yang William berikan padanya.

"Aku bisa menjelaskan semuanya, Esmee. Aku tahu aku salah dan aku ingin memperbaiki kesalahanku," sahut William.

Esmee menggelengkan kepalanya. "Tidak ada yang bisa kau perbaiki lagi. Aku benar-benar tidak ingin bertemu lagi denganmu."

William membungkukkan badannya dan mengambil cincin pemberiannya yang tergeletak di lantai. Setelah itu ia kembali berdiri dan menatap Esmee. "Aku benar-benar tulus ketika aku memberikan cincin ini padamu. Aku tidak mau kehilangan dirimu."