webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

End of Summer 2

Esmee melenguh pelan sambil memijat lehernya setelah seharian ia menemani William dari satu acara ke acara lainnya. Ia langsung menjatuhkan tubuhnya begitu mereka di kamar hotelnya. Sementara Esmee langsung ke kamarnya, William pergi ke kamar Luca untuk menemui anak laki-lakinya.

"Papa!" seru Luca ketika ia melihat William masuk ke kamarnya.

Dimitri yang sedang membacakan buku cerita untuk Luca geleng-geleng kepala ketika bocah laki-laki itu mengabaikannya begitu saja dan langsung berlari ke arah William. "Seharusnya kau tidak perlu masuk, Will."

"Aku merindukan anak laki-lakiku," sahut William sambil menggendong Luca.

Luca tersenyum lebar mendengar ucapan William. "Aku juga merindukan Papa."

"Bagaimana dengan klub musim panas yang kau datangi? Apa yang sudah kau pelajari di sana? Aku belum sempat mendengarmu bercerita," ujar William sambil menatap Luca.

"Banyak sekali yang aku lakukan," jawab Luca.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com