webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbano
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

Bonjour Paris 3

Keesokan harinya, William kembali terbangun sebelum Esmee. Ia langsung mengusap-usap kepala Esmee yang masih tertidur sambil memeluknya. William merasa apa yang terjadi tadi malam di kediamannya seperti mimpi. Ia sudah sering melihat ayahnya mengundang banyak orang ke rumah tersebut untuk acara jamuan makan malam.

Namun baru kali ini William merasakan jamuan makan malam yang intim dan penuh dengan kehangatan di rumah tersebut. Tidak ada basa-basi membicarakan urusan keuangan, eskpansi bisnis, merger perusahaan, harga saham dan lainnya. Semua pembicaraan yang terjadi di pinggir kolam renang semalam hanya berputar soal kehidupan dan lelucon-lelucon konyol.

Pascal sebagai tamu termuda pada acara makan malam itu menjadi yang lebih banyak diam ketika mendengarkan Dimitri bertukar cerita dengan neneknya, Sophie dan juga Alexander. Sven menyebut mereka geng orang tua karena semua yang ada di kelompok itu terlihat seumuran.