webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

Birthday Boy 2

Esmee datang lebih cepat ke klub milik Pierre. Jika biasanya ia baru datang setelah jam delapan malam, kini ia sudah muncul di klub tersebut sejak jam tiga sore. Martin, penjaga di klub, keheranan ketika melihat Esmee datang lebih awal. "Tidak biasanya kau datang secepat ini."

"Selama beberapa minggu ke depan aku full-time disini," sahut Esmee.

Martin mengerutkan keningnya. "Bukankah kau juga mengelola restoran? Setidaknya itu yang kudengar dari pekerja yang lain."

Esmee mengangguk pelan. "Aku memang mengelola restoran milik keluargaku. Tapi otoritas memaksaku menutup sementara restoranku sampai aku membayar denda."

"Oh." Martin menanggapi singkat. "Padahal aku belum sempat mampir ke restoranmu."

Esmee tertawa pelan menanggapi ucapan Martin. "Setelah restoranku dibuka kembali aku akan mengundangmu untuk makan di restoranku."

Martin menepuk lengan Esmee. "Kau pasti bisa membuka kembali restoranmu."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com