Kubuka lemari untuk menyiapkan pakaian kerja Argat. Namun saat hendak mengambil kemejanya, Argat menarik tanganku dan menutup lemarinya. Aku mengerutkan kening lantaran bingung dengan apa yang dilakukannya. Argat menaruh jari telunjuk di depan bibirnya memintaku untuk diam.
"Apa kau lupa lagi?" tanya Argat yang membuatku masih tidak mengerti.
"Ulang tahun," ucap Argat mengingatkanku.
Aku menepuk jidat setelah ingat kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya mama. Astaga, apa yang kupikirkan sampai melupakannya? Pantas saja Argat tidak berangkat ke kantor, ternyata ingin mempersiapkan kejutan untuk mama.
"Aku akan keluar untuk membeli kue," ucapku.
"Toko kue mana yang buka sepagi ini?" tanya Argat kemudian mencubit hidungku.
Astaga, apa aku terlalu banyak pikiran sampai melupakan banyak hal? Aku geleng-geleng kepala lantaran menertawakan diriku sendiri.
"Bu Rima yang membuatnya," ucap Argat.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com