"Bim, sahur Bim, bangun."
"Hmmmh ... iya By."
Sudah beberapa hari berjalan di ramadhan pertama mereka sebagai suami-istri, keduanya merasa amat sangat antusias menjalaninya bersama. Bimo mengatakan pada istrinya untuk tak ikut berpuasa sebab Raya masih kerap kali mual parah hingga terkadang muntah. Tak apa, Raya cukup puas bisa melayani suaminya meski tak bisa ikut puasa.
"Halo dedek, kalian ikut sahur sama Dada gak? Jangan nakal sama Bubun ya, jangan bikin Bubun muntah-muntah terus ya ..." Bimo mengusap perut Raya sambil bicara dan menciuminya, ini merupakan kebiasaan barunya setiap kali bangun tidur. Raya hanya bisa tersenyum dan kadang terkekeh kecil karena tingkah Bimo yang menurutnya lucu saat mengajak buah hati mereka bicara.
"Udah hayuk sahur dulu Bim, nanti keburu imsak." tegur Raya.
"Yuk, sini naik," ucap Bimo sambil menyodorkan punggungnya, bermaksud menggendong Raya keluar kamar, ia tertawa karena tiba-tiba Bimo melakukan hal itu.