Raya tiba di kantor pukul 9 pagi, dengan kepala yang masih berat meski dia sudah mandi dan minum obat sakit kepala. Semua pegawai merasa heran sebab tumben sekali Raya terlambat, ditambah Bimo juga baru sampai 5 menit setelah Raya tiba.
Di kantor, Raya kembali jadi Raya yang mendiamkan Bimo, tidak lagi hangat seperti pagi tadi saat di apartemen. Itu membuat Bimo sedikit kecewa dan jadi ingin mengganggu sang pujaan hati yang sedang mengurut pelipis di ruangannya itu. Dia duduk di mejanya sambil menatap pada kaca dinding ruangan Raya yang transparan hingga bisa dengan jelas melihat ke dalam dari posisi meja Bimo sekarang ini.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com