"Aku gak sangka kamu bisa jadi temen sama kak Laras Ray." celetuk Bimo ketika mereka sedang dalam peralanan kembali ke kantor.
"Heheh, aku aja gak sangka. Dia banyak berubah Bim, gak searogan dulu." komentar Raya menanggapi Bimo.
"Heheh, aku jadi kangen Yogya."
"Hahahah, bukannya kemaren belum lama abis dari sana reunian?" ucap Raya.
"Iya, tapi kan gak ke sekolah. Aku kangen taman belakang tempat kita sering nongkrong berdua."
"Heheh, kata Dwi udah gak ada lagi Bim, udah dibangun lab. Biologi baru disana, gerbang belakang ditutup permanen."
"Iya, Bayu juga bilang gitu. Padahal itu tempat enak banget," kenang Bimo.
"Setuju, heheh. Tapi taman tengah masih ada."
"Kalo itu gak mungkin di gusur Ray."
"Iya sih. Terus sekarang pak Baroto makin parah katanya Bim."
"Ya iyalah, udah gak ada yang berani ngajakin dia berantem lagi." seloroh Bimo.
"Ahahahah, iya juga ya."
"Biarin pada belajar belain diri sendiri, kalo gak berani ngelawan ya nikmatin aja kasih sayang Baroto. Hahah."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com