"Bapak satpamnya gak nangis kok, jadi kamu jangan nangis ya."
Humairah menganggukkan kepalanya, "janji gak nangis ya, Pak."
"Iya, nyonya. Bapak izin ke tempat jaga ya, bapak masih harus kerja."
Humairah menganggukkan kepalanya dan langsung masuk ke dalam apartemen. Terlihat Hafiz baru saja selesai memasak dan Areum hanya duduk di sofa sambil makan jajanan. Areum yang melihat Humairah langsung berdiri dan memeluk sahabatnya. Perut buncit mereka saling beradu, membuat Jay, Jung hoo, Hafiz dan Hana terkekeh.
"Aduh, sakit."
"Kamu sih sayang udah tau lagi sama-sama buncit pelukkannya gak boleh kuat-kuat."
Areum mengusap perutnya dan Jay langsung mendekati Humairah. "Gapapa perutnya?"
"Gapapa sayang."
Hafiz memegang perut sang istri dan menatap adiknya. "Makan yuk, aku udah masak untuk kita semua."
"Sendirian aja masaknya?"
"Hehe, iya. Aku gak bolehin Areum bantu, dia udah hamil besar, takutnya kalau kecapekan kandungannya kenapa-napa."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com