Gadis sudah panas dingin menahan desahan akibat perlakuan Xabiru. Kaus yang ia kenakan kini ... bahkan sudah tersingkap, memerlihatkan perutnya.
Melihat Gadis yang semakin gelisah bergerak tak keruan, Xabiru menyambut baik. Ia kecup bibir ranum Gadis perlahan. Menggodanya dengan melarikan kecupan-kecupan lain di sekujur wajahnya. Kepala Gadis bahkan seakan berputar sembilan puluh derajat, karena posisi Xabiru yang masih setia di belakangnya.
Ciuman itu berlangsung lama. Malah, ritme yang semula lembut kini menjadi lebih menuntut. Kalau begini, sepertinya akan sulit mengendalikan Xabiru.
"Mas ..." Gadis memanggil di sela ciuman panjang yang mereka lakukan.
Xabiru hanya bergumam, tidak ingin melepaskan bibir yang begitu manis untuk terus ia cecapi.
"Breath," sahut Gadis lagi. Kali ini napasnya benar-benar sudah memburu.
Xabiru benar-benar tidak memberinya jeda. Dadanya bahkan turun naik dengan cepat, karena ia butuh oksigen lebih banyak lagi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com