"Met, boleh Bunda bicara berdua sama kamu?"
Tawaran itu agaknya menggiurkan, namun canggung tetap saja mereka berdua rasakan. Ada rasa yang berusaha keduanya redam, untuk menjaga sebuah hubungan. Sebab bagaimanapun, salah paham adalah penyebab dari retaknya sebuah hubungan yang awalnya kental. Namun sekarang, hubungan itu seolah berada di ambang kehancuran.
Meta tampak tersenyum kaku, kemudian dia mengangguk. Melihat Mirna berjalan keluar terlebih dahulu. Dia hendak melangkah, tangannya langsung digenggam erat oleh Yoga. Meta menoleh, memandang sesaat wajah cemas suaminya.
Ya, Yoga takut jika bundanya mungkin masih akan marah kepada Meta. Mungkin bundanya akan menganggap jika Meta adalah biang kerok atas ini semua. Yoga tidak mau kalau sampai istri tersayangnya menjadi bahan salah-salahan lagi dari apa yang tidak dia lakukan. Sebab sejatinya, korban adalah status yang istrinya harus sandang sekarang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com