Deg!
Jantung Yoga seolah berhenti berdetak untuk sesaat, bahkan dia tak tahu kabar kalau Zainal—kenalan kakeknya telah meninggal beberapa tahun yang lalu. Pantas saja, beberapa tahun terakhir ini kehilangan kontak dari orangtua yang baik hati itu. Kemudian tiba-tiba muncul anaknya di depannya dengan cara mengejutkan seperti ini.
"Maaf, aku tidak tahu," kata Yoga pada akhirnya.
Tiara pun mengangguk, meski masih dengan mengusap wajahnya yang kasar. Mata Yoga mencoba mencari-cari, tapi tidak ia temui tisu atau apa pun. Hingga akhirnya dia merogoh saku jasnya, dan meletakkan sapu tangan di atas tangan Tiara.
"Thanks," ucap Tiara, mengambil sapu tangan bersulamkan huruf PM dengan benang emas di ujungnya itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com