Kini, Meta dan Yoga saling diam. Keduanya duduk berhadap-hadapan dengan rasa canggung yang luar biasa. Meta yang sibuk dengan pikirannya, dan Yoga yang ingin mengatakan sesuatu tapi dia tak bisa.
Lagi, keduanya hanya bisa saling diam. Dan sesekali keduanya menghela napas panjang. Ini benar-benar tak seperti dugaan, ketika Meta marah maka Meta akan mengamuk seperti biasanya. Rasanya, Meta telah berubah, dia menjadi lebih diam dari pada biasanya.
"Tita—"
"Ga, aku tidur dulu, ya, ngantuk," kata Meta memotong ucapan Yoga. Yoga hanya diam, kemudian dia mengangguk tanpa kata. Melihat istrinya masuk ke dalam kamar, dan seolah menghindarinya.
Lagi, Yoga menghela napas panjang. Kemudian dia melirik ke arah ponselnya yang sedang menyala. Sebuah panggilan dari Fabian di tengah malam. Sudah bisa ditebak, apa yang dia inginkan olehnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com